Inces Steven Napitulu (kiri, memegang pena) saat dibimbing membaca syahadat oleh Candra P. Pusponegoro, Co-Funder & CEO Yayasan An Nubuwwah Batam, pada Jumat 20 Juli 2018 pukul 22.30 WIB

ISN Masuk Islam Melalui An Nubuwwah

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Seorang mahasiswa bernama Inces Steven Napitulu (ISN) memutuskan untuk memeluk Islam pada Jumat 20 Juli 2018 pukul 22.30 WIB melalui Yayasan An Nubuwwah Batam, di Batam Kepulauan Riau.

Selama ini, keinginan Inces Steven Napitulu untuk memeluk Islam sangat kuat. Dimulai dari ketertarikannya membaca buku-buku tentang Islam.

Pemuda yang baru berusia 24 tahun itu mengaku ada dorongan kuat dari dalam hatinya.

“Saya sudah lama memelajari Islam. Saya memutuskan masuk Islam pada hari Jumat, ” ujar Inces Steven Napitulu usai bersyahadat, Jumat 20 Juli 2018 malam.

Sebelum ke Yayasan An Nubuwwah Batam, dia didampingi oleh orang tua angkatnya. Orang tua angkatnya kebetulan seorang muslim.

Meski demikian, orang tua angkatnya tidak pernah membujuk atau merayu Inces Steven Napitulu untuk masuk Islam.

“Dia tertarik sendiri. Sering tanya-tanya tentang Islam dan meminta saya untuk menyediakan buku tentang Islam. Ya hampir enam bulan dirinya belajar baca buku-buku itu. Setelah mantap dia baru bilang ke saya ingin syahadat, ” ujar orang tua angkatnya.

Setelah diyakinkan, orang tua angkatnya menghubungi pihak Yayasan An Nubuwwah Batam. Dua jam setelah menghubungi, Yayasan An Nubuwwah Batam menerima kedatangannya.

Tiba di kantor yayasan, dirinya ditanya banyak hal. Mulai dari persiapan, kemantapan, dan lainnya.

Selama di kantor yayasan, Inces Steven Napitulu mengaku siap dan segera ingin disegerakan proses syahadatnya.

“Alhamdulillah lancar walau harus berulang kali baca syahadat. Prosesnya sekitar 20 menit dimulai dari khutbah, proses penyahadatan dan doa, ” ujar Co-Funder & CEO Yayasan An Nubuwwah Batam, Candra P. Pusponegoro yang memandu Inces Steven Napitulu masuk Islam.

Search