Agenda bazar yang diikuti 49 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat mendapat respon yang positif dari masyarakat di Bengkong. Kendati cuaca hujan di Batam tidak bisa diprediksi, acara dapat berlangsung tanpa hujan.
Di lokasi Alio Summer Festival Celebrate Creativity berdiri stan-stan yang menawarkan aneka produk-produk makanan, minuman, kerajinan tangan, dan fesyen lokal. Pengunjung dapat membeli produk sesuai dengan kesukaannya masing-masing.
Dalam festival ini, di panggung utama digelar kegiatan kesenian. Ada live musik, tari, teater, atau pameran seni lain. Tentu saja, dengan keunikan ini diharapkan bisa memberikan hiburan bagi pengunjung.
Demikian dikatakan Hery Warsito, Manajer dan Penanggung Jawab Alio Beach Cafe and Bar. Menurut Hery, acara bazar penjualan makanan, minuman, atau acara hiburan selama festival berlangsung meriah.
“Alhamdulillah ramai sekali pengunjung festival ini dan dua hari sebelum acara selesai kunjungannya di luar ekspektasi. Kami terus meningkatkan pelayanan agar masyarakat Bengkong, Batam dan luar negeri bisa menikmati lokasi ini sepuas-puasnya,” ujar Hery Warsito.
Konsep yang dikembangkan Alio Beach Cafe and Bar ini, lanjut Hery, ditujukan untuk keluarga yang ingin menikmati keindahan pantai Alio. Di lokasi disediakan area bermain anak-anak, lokasi camping, dan outbond lainnya.
Di lokasi juga tersedia sarana ibadah (musala) yang luas, asri dan bersih. Fasilitas ini ditujukan untuk para pengunjung Alio dan juga sarana ibadah bagi para karyawan. Selain itu, pihaknya juga sedang bersiap membangun vila eksotis di area Alio.
“Semua fasilitas kita bangun untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Dalam waktu dekat ini kami sedang persiapan membangun vila yang eksotis dengan harga menginap yang terjangkau,” ujar Hery Warsito.
Ditanya mengenai resep agar tidak hujan selama pelaksanaan Alio Summer Festival Celebrate Creativity 6-9 Juni 2024 itu, Hery menyebut ada permintaan spiritual “pawang hujan” untuk mengalihkan hujan selama kegiatan berlangsung.
Candra P. Pusponegoro, CEO Yayasan An Nubuwwah Batam (kiri) menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Hery Warsito, Manajer dan Penanggung Jawab Alio Beach Cafe and Bar di lokasi Alio, Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (9/6/2024)
Chief Executive Officer (CEO) Yayasan An Nubuwwah Batam, Candra P. Pusponegoro, mengaku diminta membantu secara spiritual untuk pemindahan hujan dalam kegiatan ini. Menurutnya, ia sudah melakoni pekerjaannya di Batam sejak 2009 silam.
Dijelaskan Candra, permintaan dadakan itu diterima pada Kamis (6/6/2014) sore menjelang acara pembukaan Alio Summer Festival Celebrate Creativity. Ia ditelepon oleh manajemen untuk membantu acara tersebut.
“Dua jam sebelum acara mulai tiba-tiba saya ditelepon manajemen Alio pukul 14.30 WIB, padahal acara mulai pukul 16:00 WIB, sangat mendadak sekali. Saya langsung ke musala dan berdoa, Alhamdulillah doa diterima Allah dan mendung tebal di lokasi berangsur-angsur berpindah dari lokasi,” ujar Candra P. Pusponegoro.
Ditanya mengenai caranya bisa memindahkan hujan secara jarak jauh, apakah ada cara-cara khusus, misalnya membakar dupa, buhur atau kemenyan di lokasi? Candra hanya tersenyum dan menjawab bahwa semua itu atas berkat rahmat Allah dan pertolongan Allah.
“Saya tidak pakai apa-apa, hanya salat hajat, doa dan berzikir. Kalau membakar dupa atau buhur itu sunah, karena aroma dupa atau buhur itu kan semerbak dan bisa menambah khusyukan dalam ibadah,” ujar pria yang juga ahli dalam bekam dan ruqyah.
Intinya, lanjut dia, menyandarkan hati, pikiran, dan perasaan kepada Allah semata adalah paling utama dan mendasar. Semua yang terjadi di langit dan bumi sudah diatur Allah, Sang Khalik.
Kalau kita memohon sama yang punya langit dan bumi, Insya Allah pasti diberikan. Intinya jangan mendikte Allah karena semua terserah kepada-Nya.